Oleh: Indah Rusmawati
Sesuai dari buku “Strategi Belajar Mengajar” yang pernah saya baca, belajar mengajar adalah suatu kegiatan yang bernilai edukatif. Nilai edukatif mewarnai interaksi yang terjadi antara guru dengan anak didik. Interaksi yang bernilai edukatif dikarenakan kegiatan belajar mengajar yang dilakukan, diarahkan untuk mencapai tujuan tertentu yang telah dirumuskan sebelum pengajaran dilakukan. Guru dengan sadar merencanakan kegiatan pengajaran secara sistematis dengan memanfaatkan segala sesuatunya guna kepentingan pengajaran.
Guru tidak lepas dari tanggung jawab sebagai pendidik. Tanggung jawab administrasi mulai dari merencanakan RPP, silabus, prota, promes, model pembelajaran dan media pembelajaran. Hal tersebut harus dilakukan jauh hari sebelum kegiatan belajar mengajar supaya belajar dapat berjalan dengan lancar susuai dengan harapan yang diinginkan. Selain itu, guru juga bertanggung jawab mengelola kelas dan melakukan pendekatan dengan peserta didik. Hal tersebut dikarenakan peserta didik adalah individu yang unik karena berbeda dengan peserta didik lainnya. Baik pola berpikir, berperiaku maupun latar belakang keluarga yang berbeda dan beragam.
Negara Indonesia dan negara di luar lainnya sedang diguncangkan oleh covid-19. Sekolah sudah mulai diliburkan dengan belajar di rumah sejak bulan Maret. Beberapa daerahpun diberlakukan lockdown. Memasuki tahun ajaran baru 2020-2021, kepala sekolah, guru, dan wali murid mengadakan agenda school visit untuk membahas Kegiatan Belajar Mengajar yang efektif dan efisien.
Apakah pembelajaran jarak jauh (daring, non-daring) mudah dilakukan? Apabila membicarakan pembelajaran dengan satu kelas yg berjumlah 28 anak lalu dilaksanakan dengan jarak jauh pastinya menjadi tantangan sendiri bagi guru, karena terkadang terkendala signal, belum lagi ada beberapa siswa yang tidak fokus dalam pembelajaran. Meskipun pembelajaran jarak jauh, alhamdulillah masih ada home visit di mana guru mendatangi rumah setiap siswa maksimal durasi 1 jam dengan tetap menerapkan protokol kesehatan. Dari home visit-lah beban guru menjadi lebih ringan. Mengapa? Karena guru bisa bertatap muka langsung dengan siswa, melakukan review pembelajaran yang sudah diajarkan dan yang belum dipahami peserta didik. Selain itu, guru juga mampu mengetahui kemampuan setiap peserta didik dalam berhitung, membaca, menulis, bercerita, maupun menganalisa gambar yang tertera.
Meskipun pembelajaran jarak jauh, tanggung jawab seorang guru tetap harus dilaksanakan. Apalagi kelas bawah (1,2, dan 3) di mana apabila belajar harus melihat benda konkret, dari hal tersebut guru dapat membuat media pembelajaran dengan video ataupun ppt. Supaya anak-anak tetap paham meskipun pembelajaran melalui daring. Jadi, pada pembelajaran jarak jauh sekarang ini guru dan wali murid harus berkolaborasi dalam mendampingi ananda di rumah. Tanggung jawab gurupun tidak boleh dikesampingkan. Karena apabila sudah menetapkan pilihan pada pekerjaan kita harus konsekuen dengan tanggung jawab yang akan kita pikul dengan sebaik-baiknya tanpa ada alasan apapun.